Tubuh manusia diciptakan untuk bergerak, dan aktivitas fisik yang cukup menjadi salah satu kunci untuk mempertahankan daya tahan tubuh. Olahraga ringan seperti berjalan kaki, bersepeda, atau yoga dapat membantu memperlancar sirkulasi darah dan meningkatkan metabolisme. Ketika darah mengalir dengan baik, oksigen dan nutrisi dapat tersalurkan ke seluruh tubuh, termasuk organ vital seperti jantung dan paru-paru. Hal ini membantu sistem imun bekerja lebih efisien dalam melawan virus dan bakteri yang masuk ke tubuh.
Selain olahraga, istirahat yang cukup juga sangat berpengaruh terhadap sistem kekebalan tubuh. Tidur selama 7–9 jam setiap malam memberi kesempatan bagi tubuh untuk memperbaiki sel dan jaringan yang rusak. Saat seseorang kurang tidur, hormon stres seperti kortisol meningkat, yang dapat menurunkan daya tahan tubuh. Oleh karena itu, penting untuk menjaga keseimbangan antara aktivitas dan waktu istirahat agar sistem imun dapat berfungsi secara maksimal.
Mengelola stres juga menjadi bagian dari gaya hidup sehat. Meditasi, mendengarkan musik santai, atau sekadar berjalan di alam terbuka bisa membantu menenangkan pikiran. Saat stres berkurang, sistem saraf menjadi lebih seimbang dan tubuh lebih siap menghadapi perubahan suhu maupun tekanan lingkungan. Dengan menggabungkan pola tidur cukup, olahraga rutin, dan manajemen stres, tubuh tidak hanya lebih kuat secara fisik, tetapi juga lebih stabil secara mental.